Menakar Peran Sarjana Hukum dalam Membangun Masyarakat Berkeadilan
Wisuda Sarjana STH Pasundan Sukabumi Tahun Akademik 2024/2025 menjadi sorotan penting, bukan hanya sebagai seremoni akademik, tetapi juga sebagai pengingat tentang tanggung jawab moral dan profesional yang melekat pada gelar Sarjana Hukum. Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya di Gedung Harsa, dengan lugas menekankan hal ini: gelar adalah amanah, bukan sekadar prestasi akademik.
Peringatan ini relevan jika kita melihat kondisi bangsa saat ini. Di tengah tantangan globalisasi dan kompleksitas persoalan hukum, para lulusan hukum memiliki peran strategis untuk memperkuat tatanan sosial. Pesan Kusmana bahwa seorang Sarjana Hukum harus menjadi teladan dalam tertib hukum adalah pengingat bahwa hukum bukan sekadar teks, melainkan praktik hidup yang membutuhkan konsistensi dan keadilan.
STH Pasundan Sukabumi, sebagai institusi pendidikan tinggi tertua di kota ini, telah memainkan peran penting dalam mencetak generasi intelektual di bidang hukum. Tantangan berikutnya adalah memastikan lulusan tidak hanya mahir dalam teori, tetapi juga mampu menerapkan hukum dalam konteks nyata.
Kusmana Hartadji juga menyoroti jasa besar Paguyuban Pasundan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Konsistensi organisasi ini dalam memajukan pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, adalah model yang patut dicontoh. Kendati demikian, kesuksesan ini tidak boleh berhenti pada angka kelulusan, melainkan harus dilanjutkan dengan kontribusi nyata para alumni bagi masyarakat. Lulusan STH Pasundan adalah bagian dari generasi yang diharapkan menjadi pendukung utama penegakan hukum yang berkeadilan.
Penjabat Wali Kota juga mengingatkan pentingnya prinsip equality before the law sebagai fondasi utama keadilan. Pesan ini sekaligus menjadi kritik implisit terhadap praktik hukum yang masih sering berpihak pada kekuasaan atau kepentingan tertentu. Tentunya, harapan ini tidak akan tercapai tanpa komitmen dari para lulusan. Hukum, sebagaimana yang ditekankan Kusmana, adalah instrumen untuk menciptakan keadilan.
Oleh karena itu, seorang Sarjana Hukum harus lebih dari sekadar memahami teks hukum; mereka harus menjadi aktor yang berani mengambil sikap terhadap pelanggaran hukum, baik yang kecil maupun besar. Di sisi lain, dukungan moril dan materil dari keluarga dan dosen yang disampaikan oleh Kusmana tidak boleh dianggap sebagai basa-basi seremonial.
Dukungan inilah yang membentuk karakter para lulusan selama masa studi mereka. Namun, apresiasi ini juga harus diimbangi dengan tanggung jawab untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, STH Pasundan juga memiliki tantangan besar untuk menjaga kualitas akademik.
Era digital saat ini memungkinkan transformasi dalam metode pengajaran hukum, tetapi juga membawa risiko degradasi nilai-nilai moral jika teknologi tidak diarahkan secara bijak. Pesan Kusmana agar para lulusan kembali ke STH Pasundan untuk berkontribusi adalah wujud dari semangat membangun institusi pendidikan yang berkelanjutan.
Alumni memiliki peran penting dalam memperkuat jaringan dan reputasi kampus, sekaligus memberikan contoh nyata kepada generasi berikutnya. Gelar Sarjana Hukum, sebagaimana yang diungkapkan Kusmana, adalah simbol tanggung jawab moral yang melekat.
Menjadi seorang Sarjana Hukum berarti menjadi penjaga keadilan, bukan hanya di ruang sidang, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan bagi para wisudawan adalah menerjemahkan idealisme akademik ke dalam tindakan nyata. Di tengah kompleksitas masyarakat yang terus berkembang, seorang Sarjana Hukum harus mampu menjadi penengah dan pengayom, bukan sekadar pendukung status quo.
Acara wisuda ini memang menjadi momen bersejarah, tetapi juga awal dari perjalanan panjang. Sebagai generasi muda, para lulusan dituntut untuk mengambil peran lebih besar dalam membangun masyarakat yang berkeadilan dan tertib hukum.
Sebagai penutup, pidato Kusmana Hartadji adalah pengingat bahwa kesuksesan akademik tanpa dedikasi moral dan profesional tidak akan memiliki dampak signifikan bagi masyarakat. Pesan tersebut bukan hanya untuk para lulusan, tetapi juga bagi kita semua sebagai bagian dari bangsa yang ingin maju.
Posting Komentar
Posting Komentar