-->


Ad Unit (Iklan) BIG

DeepSeek dan Liang Wenfeng: Mengubah Peta Persaingan AI Dunia

Posting Komentar
Pada awal 2025, dunia teknologi dikejutkan oleh kemunculan DeepSeek, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China yang berhasil menyaingi dominasi ChatGPT. Dalam waktu singkat, aplikasi ini menjadi asisten AI gratis paling banyak diunduh di AppStore AS, mengguncang pasar teknologi global. Sosok di balik DeepSeek, Liang Wenfeng, yang sebelumnya tidak dikenal luas, tiba-tiba menjadi perhatian dunia. Keberhasilan ini menandai babak baru dalam persaingan AI antara China dan AS.

DeepSeek didirikan oleh Liang Wenfeng pada 2023 di Hangzhou, China, dan mulai merilis produk-produknya pada Desember 2024. Hanya dalam waktu sebulan, DeepSeek berhasil mencuri perhatian publik dan menimbulkan dampak besar di pasar saham. Indeks saham semikonduktor AS anjlok 9,2 persen dalam sehari, sementara saham perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Google, dan Dell ikut merosot. Keberhasilan DeepSeek menjadi bukti bahwa China tidak lagi hanya menjadi pengikut dalam inovasi teknologi, tetapi telah muncul sebagai pemain utama.

Sebagai pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng adalah sosok yang misterius. Ia jarang tampil di media dan hanya dua kali bersedia diwawancarai sebelum DeepSeek mendunia. Namun, pada 20 Januari 2025, kehadirannya dalam sebuah simposium tertutup yang dihadiri oleh Perdana Menteri China, Li Qiang, menunjukkan pengakuan resmi terhadap peran strategis DeepSeek. Perusahaan ini tidak hanya menjadi simbol kebangkitan AI China, tetapi juga alat geopolitik dalam menghadapi pembatasan ekspor teknologi yang diberlakukan oleh AS.

Keunggulan DeepSeek terletak pada penggunaan model bahasa besar (LLM) yang mampu beroperasi dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Dalam pengujian V-3, DeepSeek terbukti melampaui ChatGPT, Llama, dan Claude dalam beberapa aspek, seperti komputasi matematika, pemrograman, serta deteksi dan perbaikan bug. Kehebatan DeepSeek menunjukkan bahwa China tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi yang lebih unggul dibandingkan para pesaingnya dari Barat.

Berbeda dengan kebanyakan perusahaan teknologi China yang mengadopsi inovasi Barat lalu mengembangkannya dengan cepat, Liang memilih jalannya sendiri. Dalam wawancara dengan Wave pada 2024, ia menegaskan bahwa China tidak bisa terus menjadi pengikut. Menurutnya, perbedaan utama antara AI China dan AS bukan hanya soal waktu, tetapi antara orisinalitas dan imitasi. Ia percaya bahwa industri teknologi China perlu lebih percaya diri dalam menciptakan inovasi asli.

Salah satu perbedaan mendasar antara DeepSeek dan OpenAI adalah pendekatan sumber terbuka (open source). OpenAI mengembangkan modelnya secara eksklusif, sementara DeepSeek membuka akses bagi siapa pun untuk melihat, memodifikasi, dan mengembangkan kode pemrogramannya. Liang percaya bahwa pendekatan ini bukan sekadar strategi bisnis, melainkan sebuah budaya yang dapat meningkatkan soft power China dalam dunia teknologi. Dengan model sumber terbuka, inovasi dapat berkembang lebih cepat dan lebih luas.

Pendekatan DeepSeek yang terbuka ini juga berkaitan dengan visi Liang untuk mencegah monopoli teknologi oleh segelintir perusahaan. Dalam wawancaranya dengan The Economist, ia menegaskan bahwa hasil riset dan pelatihan DeepSeek akan dibuka untuk publik. Ini menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan AI di AS yang cenderung merahasiakan teknologi mereka untuk keuntungan finansial. DeepSeek ingin membawa AI ke arah yang lebih demokratis dan kolaboratif.

Liang Wenfeng bukanlah sosok yang muncul tiba-tiba di dunia teknologi. Ia lahir di Guangdong pada 1985 dan menempuh pendidikan di Universitas Zhejiang, salah satu kampus elite di China. Setelah lulus, ia mendirikan beberapa perusahaan teknologi dan investasi yang berbasis AI, sebelum akhirnya meluncurkan DeepSeek. Keberhasilannya menunjukkan bahwa China memiliki talenta yang mampu bersaing di kancah global jika diberi ruang untuk berinovasi.

DeepSeek juga memiliki tim yang berisi para lulusan dan mahasiswa PhD dari universitas ternama di China. Liang percaya bahwa kerja sama dengan akademisi adalah kunci untuk mengatasi tantangan besar dalam pengembangan AI. Dengan pendekatan yang berfokus pada riset mendalam dan inovasi, DeepSeek tidak hanya menjadi pesaing ChatGPT, tetapi juga berpotensi menjadi pemimpin dalam ekosistem AI global.

Keberhasilan DeepSeek bukan hanya soal teknologi, tetapi juga mencerminkan pergeseran geopolitik dalam industri AI. Dengan inovasi yang orisinal dan model bisnis yang inklusif, DeepSeek telah membuktikan bahwa China bisa menjadi pemimpin dalam bidang yang selama ini didominasi oleh AS. Liang Wenfeng dan timnya telah membawa AI China ke level yang baru, dan dunia kini menyaksikan bagaimana mereka akan membentuk masa depan AI global.

Kang Warsa
Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Informasi Lainnya

Posting Komentar

Berlangganan